Selasa, 06 November 2012

Proses pembentukan urine

A. Proses pembentukan urine Sebagai alat ekskresi, ginjal berperan dalam proses pembeentukan urine. Pembentukan urine melalui serangkaian proses yang panjang dan tahap-tahap tertentu, yaitu sebagai berikut. 1. Filtrasi Mula-mula darah yang mengandung air, garam, glukosa, urea, asam amino, dan amino mengalir ke dalam glomerulus untuk menjalani proses filtrasi. Proses ini terjadi karena adanya tekanan darah akibat pengaruh dari mengembang dan mengerutnya arteri yang memanjang menuju dan meninggalkan glomerulus. Akhir filtrasi dari glomerulus ditampung oleh kapsul Browman dan menghasilkan filtrate glomerulus atau urine primer. Di dalam urine primer ini masih terkandung banyak zat yang diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini antara lain glukosa, garam-garam urea, asam amino ( hanya sebagian ), asam urat, kecuali protein tidak ditemukan di sini. Sebanyak 99% filtrate glomerulus ini nantinya masih akan diserap kembali. 2. Reabsorbsi Dalam proses reabsorbsi urea akan lebih meningkat. Urin primer dari glomerulus selanjutnya dialirkan menuju tubulus proksimal. Di sini, urin primer ini mengalami penyerapan kembali zat-zat yang masih digunakan oleh tubuh, antara lain glukosa, asam amino, vitamin, dan beberapa ion yaitu Na+, Cl-, HCO3-. Dan K+, dan air. Zat-zat yang diserap kembali akan dikembalikan ke dalam darah melewati kapiler darah di sekitar tubulus, juga terjadi penyerapan matrium di lengkung Henle, sisanya akan membentuk urin sekunder atau filtrate tubulus. Di dalam urin sekunder tidak terdapat zat yang berguna. Di sini ditemukan kadar urea yang tinggi. 3. Augmentasi Urin sekunder yang telah terbentuk kemudian dialirkan ke dalam tubulus distal. Di sini terjadi proses augmentasi, yaitu penyerapan air dan penambahan zat-zat seperti ion H+, K+, kreatinin, dan urea dalam urin sehingga urin hanya beriso zat-zat yang benar-benar sudah tidak berguna lagi. Melalui proses augmentasi inilah akan terbentuk urin yang sesungguhnya. Urin ini akan dikumpulkan melalui pembuluh pengumpul ke rongga ginjal kemudian dialirkan ke kandung kemih atau vesika urinaria, melalui saluran ureter. Di dalam kandung kemih, urin mengalami penampungan sementara di sana. Setelah itu, urin akan dikeluarkan melewati saluran uretra menuju lubang seni. Urine di tamping di dalam kandung kemih ( vesica urinaria ) hingga mencapai kurang lebih 300 cc. Kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh. Pengeluaran urine ini diatur oleh otot sfinkter. B. Hal-hal yang mempengaruhi produksi urine Ahli kesehatan mengatakan bahwa dengan banyak mengeluarkan urine maka tubuh menjadi sehat. Dikatakan sehat apabila dalam sehari mengeluarkan urine sekitar kurang lebih 1 liter. Banyak sedikitnya urine yang dikeluarkan setiap harinya di antaranya dipengaruhi oleh zat-zat diuretika, suhu, konsentrasi darah, dan emosi. Zat-zat diuretika mampu menghambat reabsorpsi ion Na+. Akibatnya konsentrasi ADH berkurang sehingga reabsorpsi air menjadi terhambat dan volume urine meningkat. Peningkatan suhu merangsang pengerutan abdominal sehingga aliran darah di glomerulus dan filtrasi turun. Selain itu, peningkatan suhu juga meningkatkan kecepatan respirasi. Hal ini menyebabkan volume urine menjadi turun. Apabila kita tidak minum seharian, maka konsentrasi ( kadar) air dalam darah menjadi rendah. Hal ini akan merangsang hipofisis mengeluarkan ADH. Hormone ini akan meningkatkan reabsorpsi air di ginjal sehingga volume urine menurun. Demikian juga pada saat tegang atau marah dapat merangsang terjadinya perubahan volume urine. Selengkapnya...

Rabu, 12 September 2012

GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI


1. Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dapat berupa gangguan menstruasi, kanker genitalia, endometriosis, dan infeksi vagina.
a. Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi terdiri atas amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya manarkhe (menstruasi) sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi.
b. Kanker genitalia
Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks, dan ovarium. Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya, mungkin karena iritasi yang disebabkan oleh virus. Pengobatannya dengan kemoterapi dan bedah laser. Kanker serviks terjadi bila pertumbuhan sel-sel yang abnormal di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul. Kanker ovarium gejalanya tidak jelas. Biasanya dapat berupa rasa pegal pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganannya dengan kemoterapi dan pembedahan.
c. Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan di mana jaringan endometrium terdapat di luar rahim, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk, atau jalur di luar rahim. Gejalanya berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit, dan nyeri pada saat menstruasi. Jika tidak ditangani akan menyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Penanganannya dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi, atau bedah laser.
d. Infeksi vagina                           
Gejalanya berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi ini menyerang wanita usia produktif terutama yang menikah. Penyebabnya adalah akibat hubungan kelamin.
e. Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
Kelainan ini merupakan faktor bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena infeksi kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma sulit untuk menjangkau bagian dalam saluran tersebut, sehingga menyebabkan pembuahan sulit terjadi.
f. Kemandulan/infertilitas
Dalam keadaan normal, seorang laki-laki yang mengalami ejakulasi mengeluarkan cairan semen atau mani sebanyak 4 mililiter setiap kalinya. Dalam 4 ml mani tersebut terkandung 120 juta ekor sperma. Jumlah ini
memiliki peluang untuk dapat membuahi sel telur. Apabila kandungan sperma di bawah angka 120 juta dalam setiap ejakulasi, sudah termasuk tidak subur atau kategori mandul. Bagi wanita, kesuburan ditandai dengan matangnya satu buah sel telur sekali dalam sebulan. Jika dalam perjalanan hidupnya tidak setiap bulan sel telur yang siap dibuahi, wanita tersebut dikategorikan kurang subur atau mandul.
g. Kanker Cerviks (Mulut Rahim)
Gangguan ini dialami oleh wanita. Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang leher rahim perempuan melalui tahap-tahap pra-kanker (displasia ringan), displasia berat, kanker yang belum menyebar dan kanker yang akan menyebar. Pada stadium lanjut, kanker ini memiliki gejala pendarahan setelah senggama, pendarahan setelah menopouse dan keputihan atau keluar cairan kekuningkuningan, berbau dan bercampur dengan darah.
h. Kanker Payudara
Penyakit ini juga rentan menyerang wanita. Seorang wanita yang tidak pernah menyusui besar kemungkinan dapat menderita penyakit ini.
i. Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang indung telur kiri atau kanan, atau kedua-duanya. Kanker indung telur biasanya menyerang perempuan yang sudah menopouse (berumur 50 tahun ke atas).
j. Hamil Anggur (Mola Hidalidosa)
Hamil anggur merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin, tetapi berisi gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. Hamil anggur dapat menyebabkan kesakitan atau kematian karena pendarahan, tembusnya dinding rahim oleh proses mola dan infeksi.
k. Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat pada pria. Kanker ini menyebabkan sel-sel dalam kelenjar prostat tumbuh abnormal dan tidak terkendali. Kanker prostat biasanya menyerang pria usia 60 tahun ke atas.
l. Condiloma Accuminata
Penyakit condiloma accuminata disebabkan oleh virus Human papilloma. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kutil yang dapat membesar dan akhirnya dapat menimbulkan kanker mulut rahim.
2. Gangguan pada sistem Reproduksi Pria
Gangguan pada sistem reproduksi pria dapat berupa hipogonadisme, kriptorkidisme, prostatitis, epididimitis, dan orkitis.
a. Hipogonadisme, merupakan penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan estrogen. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya
tanda-tanda kepriaan. Penanganannya dapat dilakukan dengan terapi hormon.
b. Kriptorkidisme, merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam scrotum pada waktu bayi. Penangannya dapat dilakukan dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang testoteron.
c. Uretritis, peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum, atau virus herpes.
d. Prostatitis, merupakan peradangan prostat. Penyebabnya adalah bakteri Escherichia coli ataupun bukan bakteri.
e. Epididimitis, merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Penyebabnya adalah E. coli dan Chlamydia.
f. Orkitis, merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
f. Impotensi
Kelainan ini dialami oleh laki-laki, yaitu suatu keadaan penis yang tidak dapat melakukan ereksi (tegang), sehingga sulit untuk melakukan kopulasi (fertilisasi). Biasanya impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, yaitu terhambatnya fungsi hormon reproduksi, bisa juga disebabkan oleh faktor psikologis atau emosional seseorang. Atau pun Penyebab organik yaitu penyakit jantung dan diabetes, masalah neurologis (misalnya, trauma dari operasi prostatectomy), insufficiencies hormonal (hipogonadisme) dan efek samping obat. Juga impotensi psikologis adalah di mana ereksi atau penetrasi gagal karena pikiran atau perasaan (alasan psikologis)

g. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, penyakit ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, atau luka mikroskopis.

h. Gonorhoe (kencing nanah)
Penyakit gonorhoe adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa menular melalui seks bebas. Gejalanya adalah keluar cairan berwarna putih, rasa nyeri pada saat buang air kecil, pada pria mulut uretra bengkak dan agak merah.

Kencing nanah (Bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Bakteri ini dapat menimbulkan radang pada organ reproduksi (vagina, saluran fallopii, epididimis, kelenjar prostat) dan juga pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput otak. Kalau tidak diobati penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi. Pada bayi penyakit ini di tularkan oleh ibunya yang sudah terinfeksi saat di lahirkan.
Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis. Sedangkan pada wanita, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.
Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seks melalui anus (anal sex) dapat menderita gonore pada rektumnya. Penderita akan merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, serta tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah.
Hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan seorang penderita gonore biasanya akan menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Umumnya infeksi tersebut tidak menimbulkan gejala, namun terkadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan untuk menelan.
Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata, maka bisa menyebabkan terjadinya infeksi mata luar (konjungtivitis gonore). Bayi yang baru lahir juga bisa terinfeksi gonore dari ibunya selama proses persalinan sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah. Jika infeksi itu tidak diobati, maka akan menimbulkan kebutaan.
Diagnosis penyakit gonore didasarkan pada hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah, dimana ditemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium.
i. Sifilis (Raja singa)
Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual. Gejala yang timbul adalah luka pada kemaluan, bintik atau bercak merah di tubuh, kelainan saraf, jantung, pembuluh saraf, dan kulit.
Selengkapnya...

Selasa, 11 September 2012

GANGGUAN / KELAINAN PADA SISTEM EKSKRESI


A.  GANGGUAN ATAU KELAINAN PADA GINJAL
1.      Diabetes insipidus merupakan penyakit yang ditandai dengan urin yang dikeluarkan banyak, karena kekurangan hormone ADH. Hal ini menyebabkan dehidrasi, rasa haus terus, dan tekanan darah rendah.
2.      Diabetes mellitus, penderita penyakit diabetes mellitus akan mengeluarkan urine yang mengandung glukosa. Hal ini disebabkan karena kekurangan hormone insulin yang mempunyai fungsi mengatur kadar gula darah. Hal ini menyebabkan penderita akan selalu merasa haus.
-          Penyebab diabetes tipe I : destruksi otoimun sel-sel beta pulau langerhans yang di cetuskan oleh lingkungan
-          Penyebab diabetes tipe II : kegemukan dan pengaruh genetic
-          Penyebab diabetes geshasional : peningkatan kebutuhan energy dan kadar estrogen dan hama pertumbuhan yang terus menerus tinggi selama kehamilan
3.      Albuminuria merupakan suatu keadaan dimana urine yang dikeluarkan mengandung protein dan albumin. Hal ini disebabkan karena sel-sel pada ginjal mengalami infeksi.
4.      Poliuria merupakan kondisi dimana urine yang diproduksi berlebihan. Hal ini terjadi karena adanya gangguan proses reabsorpsi di tubulus proksimal.
5.      Oligouria adalah suatu keadaan dimana produksi urine menurun atau urine tidak diproduksi ( anuria ). Hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada ginjal.
6.      Hematuria adalah suatu keadaan dimana urine yang diproduksi mengandung sel-sel darah merah
7.      Batu ginjal, kelainan ini disebabkan adanya endapan garam kalsium di dalam pelvis renalis, tubulus, atau vesika urinaria sehingga urine sudah keluar dan timbul rasa nyeri. Hal ini disebabkan karena kurangnya konsumsi air.
-          Penyebab : peningkatan pH urin, penurunan pH urin, konsentrasi bahan-bahan pembentuk batu yang tinggi di dalam darah dan urin dan obat atau kebiasaan makan tertentu


B. GANGGUAN ATAU KELAINAN PADA KULIT
            Seperti halnya ginjal, kulit sebagai alat ekskresi juga dapat mengalami gangguan dan kelainan, di antaranya sebagai berikut. Jerawat, merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh aktivitas kelenjar lemak yang berlebihan, adanya gangguan pada proses pengelupasan kulit, serta adanya bakteri di permukaan kulit. Eksim atau dermatitis, merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh jamur. Jamur ini biasanya tumbuh di daerah lipatan-lipatan kulit yang dipicu oleh kelembapan. Gejala yang tampak pada gangguan kulit ini antara lain gatal-gatal bersisik, berwarna putih ( panu ), dan kemerahan ( kurap ). Kusta, merupakan kelainan pada kulit yang disebabkan oleh Micobacterium leprae. Gejalanya terdapat benjolan-benjolan kecil berwarna merah muda atau ungu pada kulit. Benjolan ini dapat menyebar secara berkelompok hingga sampai ke mata dan hidung serta menyebabkan pendarahan.
C. GANGGUAN ATAU KELAINAN PADA HATI
            Hati ( liver ) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita, yaitu proses penyimpanan energy, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolism kolesterol, dan penetralan racun atau obat yang masuk dalam tubuh kita. Apabila fungsi hati terganggu maka akan terjadi dampak yang kompleks pada kesehatan tubuh. Berikut ini akan dipaparkan beberapa gangguan dan kelainan pada hati
1.      Hepatitis, merupakan perdangan pada sel-sel hati. Peradangan ini disebabkan oleh virus, terutama virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Pada umumnya penderita hepatitis A dan E dapat disembuhkan, sebaliknya hepatitis B dan C dapat menjadi kronis. Sementara itu hepatitis D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B sehingga kondisi ini dapat memperparah keadaan penderita.
2.      Sirosis hati, merupakan gangguan hati yang disebabkan oleh banyaknya jaringan ikat pada hati. Sirosis hati ini dapat terjadi karena virus hepatitis B dan C yang berkelanjutan. Berkembangnya virus ini dapat dipicu oleh konsumsi alcohol yang berlebihan, salah gizi, atau penyakit lain yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu. Penyakit ini belum dapat disembuhkan. Sementara itu pengobatan yang dilakukan hanya berguna mengobati komplikasi yang terjadi seperti berak darah, perut membesar, mata kuning, serta koma hepatikum.
3.      Kanker hati, merupakan kelainan hati yang disebabkan oleh berkembangnya sel-sel kanker pada jaringa hati. Kenker ini sebagai komplikasi akhir dari hepatitis kronis karena virus hepatits B, C, dan hemokromatis.
4.      Perlemahan hati, merupakan kelainan hati akibat adanya penimbunan lemak yang melebihi 5% dari berat hati, sehingga lemak ini membebani lebih dari separuh jaringan hati. Perlemakan hati sering berpotensi menjadi penyebab sirosis hati. Kelainan ini dapat dipicu oleh konsumsi alcohol yang berlebih.
5.      Kolestatis dan Jaundice, merupakan keadaan akibat terjadinya kegagalan hati dalam memproduksi dan atau pengeluaran empedu. Kolestatis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, dan K oleh usus, juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan asam empedu, bilirubin, dan kolesterol di hati.
6.      Hemokromatosis, merupakan kelainan metabolism yang ditandai dengan adanya pengendapan besi secara berlebihan dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetic atau keturunan
D. GANGGUAN ATAU KELAINAN PADA PARU-PARU
                Gangguan atau kelainan pada paru-paru misalnya penyakit asma, seseorang yang mengalami penyakit asma, ia akan merasakan sesak napas, hal ini disebabkan bagian bronkus mengalami penyempitan karena otot-ototnya berkontraksi. Biasanya penyakitnya akan kambuh karena adanya reaksi alergi tubuh terdapat benda-benda tertentu misalnya bulu kucing, debu, dan serbuk sari. Pada penderita bronchitis, bagian bronkus ini tersumbat oleh lender.
Selengkapnya...

GARIS TANGAN


Seorang teman, yang lebih tua lebih berpengalaman akan bersemangat untuk membantu Anda keluar dari tempat yang ketat.
 
Mengenali kekuatan orang lain dapat meningkatkan hubungan Anda.
 Mampu untuk menyalurkan usaha orang lain menuju tujuan bersama dapat membuat Anda seorang pemimpin besar.
 

Garis-garis di telapak tangan Anda kerutan yang diciptakan sebagai tangan Anda berkembang dalam rahim ibumu. Garis mencerminkan struktur dari otot-otot tangan dan cara di mana Anda biasa meringkuk telapak tangan dan jari-jari Anda.
Palm baris:

  • Sebuah ) Garis Hidup
    Baris ini melambangkan kualitas hidup Anda dan antusiasme Anda untuk hidup. Anda memiliki potensi besar dan rasa petualangan.
  • B ) Garis Kepala
    ini merupakan indikator bagaimana Anda menggunakan kecerdasan Anda. Sebuah garis yang kuat menunjukkan bahwa Anda berpikir sebelum bertindak. Beberapa istirahat merupakan kurangnya fokus. Kemiringan dikaitkan dengan kreativitas.
  • C ) Hati Garis
    Garis jantung mewakili emosi dan kesehatan. Ketika baris ini lurus emosi diperintah oleh pikiran. Dalam kasus Anda ada kombinasi dari sentimentalitas dicampur dengan naluri yang baik.
  • D ) Takdir Garis
    Sebuah garis yang kuat menunjukkan keseimbangan dan kekuatan. Istirahat di baris bisa berarti bahwa perubahan besar akan mempengaruhi kehidupan Anda.
  • E ) Garis Merkurius
    Baris ini menunjukkan intuisi dan kesehatan saat itu hadir. Baris Anda yang samar. Secara khusus berhati-hati dengan diet Anda.
  • F ) Jalur dari Apollo
    Baris ini menunjukkan keberuntungan besar atau bakat. Keberhasilan Anda hampir meyakinkan, tetapi tidak ada yang dicapai tanpa usaha.

Selengkapnya...